Kamis, 21 Maret 2013

transistor sebagai penguat


Transistor Sebagai Penguat

Transistor sebagai penguat, sudah bukan barang yang tabu lagi di dunia rangkaian elektronika bahwa transistor dapat kita gunakan untuk berbagai macam keperluan salah satunya sebut saja salah satu fungsinya yaitu transistor yang digunakan sebagai penguat. Nah penggunaan ini biasanya paling banyak digunakan di rangkaian rangkaian elektronika yang sifatnya masih analog misalnya saja ketika diggunakan sebagai penguat yaitu penguat arus,penguar tegangan, dan penguat daya. Fungsi komponen semikonduktor ini dapat kita temui pada rangkaian Pree-Amp Head , Pree-Amp Mic, Mixer, Echo, Tone Control, Amplifier dan lain-lain.
Nah rangkaian apa saja sih yang memanfaatkan transistor sebagai penguat,yuukk mari kita bahas satu per satu.
Berdasarkan cara pemasangan ground dan pengambilan output, transistor yang  sebagi penguat  dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Penguat Common Base (grounded-base)
Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.
transistor sebagai penguat
Sifat atau karakter pada Penguat Common Base adalah :
  • Adanya isolasi input dan output tinggi sehingga Feedback lebih kecil
  • Cocok sebagai Pre-Amp karena mempunyai impedansi input tinggi yang dapat menguatkan sinyal kecil
  • Dapat dipakai sebagai penguat frekuensi tinggi (biasanya terdapat pada jalur UHF dan VHF)
  • Dapat dipakai sebagai buffer atau penyangga
Penguat Common Emitor
Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor . serta mempunyai karakter sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini Emitor di-ground-kan/ ditanahkan, Input adalah Basis, dan output adalah Collector.
penguat common emitor
Sifat atau karakter pada Transistor sebagai Penguat Common Emitor:
  • Signal output berbeda phasa 180 derajat atau berbalik phasa sebesar 180 derajat terhadap sinyal input.
  • Sangat memungkinkan adanya osilasi akibat feedback atau umpan balik positif,sehingga  untuk mencegahnya sering dipasang feedback negatif.
  • Sering dipakai sebagai penguat audio (frekuensi rendah) terutama pada sinyal audio
  • Mempunyai stabilitas penguatan rendah karena tergantung stabilitas suhu dan bias transistor
Penguat Common Collector
Penguat Common Collector adalah penguat  dimana kaki kolektor transistor di groundkan / ditanahkan , lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki emitor dan penguat ini berkarakteristik sebagai penguat arus. Rangkaian ini hampir sama dengan Common Emitor tetapi outputnya diambil dari Emitor. Input dihubungkan ke Basis dan output dihubungkan ke Emitor. Rangkaian ini disebut juga dengan Emitor Follower (Pengikut Emitor) karena tegangan output hapir sama dengan tegangan input.
penguat common collector
Sifat atau karakter pada Transistor sebagai Penguat Common Collector:
  • Signal output dan signal input satu phasa (tidak terbalik seperti Common Emitor)
  • Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1
  • Mempunyai penguatan arus tinggi (sama dengan HFE transistor)
  • Karena mempunyai Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah sehingga cocok digunakan sebagai buffer
Demikianlah pembahasan macam macam fungsi transistor sebagai penguat, semoga membantu. Baca juga tentang penggunaan transistor sebagai saklar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar